MUCHI 無知 - Ketidaktahuan

 

MUCHI, terminologi umum bahasa Jepang yang berarti ketidaktahuan atau kurangnya pengetahuan profesional.


Ketidaktahuan adalah suatu keadaan kekurangan informasi (kurangnya pengetahuan), Perkataan 'Bodoh' adalah kata sifat yang menggambarkan seseorang dalam keadaan tidak menyadari dan sering digunakan sebagai suatu 'Penghinaan' untuk menggambarkan seseorang yang dengan sengaja melakukan pengabaian atau mengabaikan informasi atau fakta yang penting.

Ketidaktahuan dibedakan dari kebodohan, meskipun keduanya dapat mengakibatkan tindakan yang ‘tidak bijaksana’.

Ketidaktahuan bisa menahan kegiatan belajar, terutama jika ‘orang bodoh’ percaya bahwa mereka itu tidak ‘bodoh’. Seseorang yang keliru terhadap keyakinannya, ia dengan pengetahuannya yang seadanya tidak akan berusaha mencari klarifikasi atau memastikannya, melainkan hanya bergantung pada posisi ‘kebodohan’nya. Ia juga mungkin menolak informasi yang valid namun sebaliknya, tidak menyadari betapa pentingnya informasi tersebut atau tidak memahaminya.


Pekerjaan-pekerjaan baru seharusnya melalui program pendidikan tentang pengetahuan dasar dan karakter, perilaku bagi masyarakat dan kebudayaan.

"Dimulai dari setiap individu berlatih memperhatikan lingkungan tempat kerjanya hingga terbiasa memperhatikan hal yang kecil-kecil pada akhirnya mereka menjadi jatuh hati pada tempat kerjanya. Ini tercermin dari perilakunya menjadi peduli terhadap keadaan di sekeliling tempat kerjanya".

 

Memberikan pelatihan dan menciptakan hasrat belajar di setiap anggota kelompok kerja akan memperkaya para anggotanya dengan pengetahuan sehingga menjadi lebih bijak di dalam bertindak.

Lack of knowledge - that is the problem” - W. Edwards Deming

0 comments:

Post a Comment

About Us

Mengawali tahun 2000 sebagai konsultan senior, Cakra telah menfasilitasi penerapan-penerapan ‘Shopfloor Improvement’ di berbagai kelompok industri baik lokal maupun internasional di Indonesia. Seluruh kegiatannya selalu dimulai dengan memfasilitasi Penerapan 5R di pabrik, di bengkel, di gudang, di laboratorium, di kantor atau di perusahaan jasa.

S I K A T I N ®

Cakrawijaya memulai perjalanan karirnya dengan pendekatan cara orang belajar naik sepeda. Berbekal pengalaman jatuh bangun yang sangat berharga ini, ia belajar langsung dari sumbernya di perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia, Jepang dan Jerman, ‘shopfloor' adalah tempat ia berkarya, termasuk berguru dari guru-guru dan mentor yang hebat-hebat disana. Tumbuh, berkembang dan sangat mencintai pekerjaannya di dalam mentransfer ilmu yang didapatkan di ‘shopfloor'. Meyakini bahwa melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang mampu meningkatkan produktivitas kerjanya adalah cara untuk unggul di dalam persaingan yang ketat dan tuntutan pada perubahan yang begitu cepat. Dengan berbagi pengalaman dan pemahamannya, semoga rekan-rekan para praktisi di shopfloor akan mendapatkan manfaat dari sini, Aamiin.

Get In Touch