3.1.3a RINGKAS Inventaris



Inventaris adalah barang-barang diperlukan yang memiliki usia atau masa manfaat lebih dari 6 bulan.

Kegiatan Ringkas Inventaris ini adalah sebagai berikut :
• Pemilahan inventaris menjadi 3 kategori : Diperlukan, Tidak Diperlukan dan Ragu-ragu,.
• Pengelompokan inventaris diperlukan berdasarkan frekuensi penggunaan : Sering, Kadang-kadang, Jarang.
• KAIZEN inventaris yang berkesinambungan meluas ke semua item-item inventaris yang masih digunakan.

Sasaran akhir dari kegiatan Ringkas Inventaris adalah sebagai berikut :
• Tidak ada inventaris yang tidak digunakan masih berada di area kerja.
• Tidak ada inventaris yang berlebihan jumlahnya.
• Hanya inventaris dengan frekuensi penggunaan Sering & Kadang-kadang saja yang berada di area kerja.

Diagram 3.1.3a : Diagram Ringkas Inventaris.

Daftar Status Inventaris
Lembar kerja berupa tabel ini dibuat untuk membantu menuliskan semua inventaris yang berada di sub area di dalam Zona Tanggung Jawab, kemudian memilahkannya berdasarkan status keperluannya. Selanjutnya mengelompokkan berdasarkan frekuensi keperluan penggunaannya.

Gambar 3.1.3a : Formulir Daftar Status Inventaris.

Alat bantu ini digunakan oleh masing-masing anggota AKK (Aktivitas Kelompok Kecil) cukup dituliskan dengan tangan. Leader/Fasilitator memeriksa dan memverifikasi status keperluan inventaris dan jumlah keperluan dari item-item tersebut. Promotor memastikan "Apakah sudah tidak ada barang-barang inventaris yang tidak diperlukan masih berada di area ini?"

0 comments:

Post a Comment

About Us

Mengawali tahun 2000 sebagai konsultan senior, Cakra telah menfasilitasi penerapan-penerapan ‘Shopfloor Improvement’ di berbagai kelompok industri baik lokal maupun internasional di Indonesia. Seluruh kegiatannya selalu dimulai dengan memfasilitasi Penerapan 5R di pabrik, di bengkel, di gudang, di laboratorium, di kantor atau di perusahaan jasa.

S I K A T I N ®

Cakrawijaya memulai perjalanan karirnya dengan pendekatan cara orang belajar naik sepeda. Berbekal pengalaman jatuh bangun yang sangat berharga ini, ia belajar langsung dari sumbernya di perusahaan-perusahaan terkemuka di Indonesia, Jepang dan Jerman, ‘shopfloor' adalah tempat ia berkarya, termasuk berguru dari guru-guru dan mentor yang hebat-hebat disana. Tumbuh, berkembang dan sangat mencintai pekerjaannya di dalam mentransfer ilmu yang didapatkan di ‘shopfloor'. Meyakini bahwa melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia yang mampu meningkatkan produktivitas kerjanya adalah cara untuk unggul di dalam persaingan yang ketat dan tuntutan pada perubahan yang begitu cepat. Dengan berbagi pengalaman dan pemahamannya, semoga rekan-rekan para praktisi di shopfloor akan mendapatkan manfaat dari sini, Aamiin.

Get In Touch